KOMPONEN BAHASA YAITU: FONOLOGI, MORFOLOGI, SEMANTIK, SINTAX, DAN PRAGMATIK


a.    Fonologi merupakan bagian dari ilmu Bahasa yang mengkaji bunyi. Fonologi juga bisa disimpulkan sebagai cabang dari linguistik yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa, mulai dari proses terbentuknya dan juga perubahannya. Dalam fonologi ini terbagi menjadi 2 sudut pandang, yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik adalah cabang fonologi yang menjelaskan bunyi ujar tanpa memperhatikan fungsi bunyi tersebut. Maksudnya adalah bagaimana bunyi itu diterima oleh telinga pendengar tanpa memperhatikan apakah bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna.  Sedangkan fonemik adalah kebalikan dari fonetik, yaitu cabang fonologi yang mana memperhatikan fungsi bunyi sebagai pembeda makna.

Contoh: 

Fonetik = Bebek

Kata “bebek” (unggas) dengan kata “bebek” (rujak yang ditumbuk).

Disini berarti kedua kata tersebut memiliki bunyi Bahasa yang tidak mempermasalahkan apakah bunyi bahas itu membedakan makna (kata) atau tidak.

Fonemik = bunyi [b] dan [p] pada kata [kabur] dan [kapur] kedua kata ini tentunya memiliki makna yang tidak sama

b. Morfologi dikatakan sebagai kajian yang terletak dianatara kajian fonologi dan sintaksis, maka mempunyai kaitan, baik dengan fonologi, maupun dengan sintaksis. Keterkaitannya dengan fonologi jelas dengan adanya kajian yang disebut morfonologi atau morfofonemik yaitu ilmu yang mengkaji terjadinya perubahan fonem akibat adanya proses morfologi, seperti munculnya fonem/y/ pada dasar hari bila diberi sufiks –an.

       Yaitu pindahnya konsonan /b/ pada jawab apabila diberi sufiks – an.

       Jawab + an = ja.wa.ban

b. Semantik merupakan ilmu yang berkaitan dengan makna atau arti katta. Diartikan juga cabang dari linguistik yang berhubungan dengan makna ungkapan dan dengan struktur makna yang terkandung dalam Bahasa, kode, atau jenis lain dari representasi. Semantic berhubungan erat dengan sintax dan pragmatik.

Contoh: Uang = Diut, Besar = Gede, Tidak = Nggak

c.    Sintax adalah sebuah aturan dalam pembentukan kalimat agar dengan mudah dimengerti dengan benar. Syntax juga merupakan salah satu cabang ilmu linguistic yang mana mempelajari aturan yang menentukan bagaimana kata membentuk frasa dab frasa membentuk kalimat.

Contoh: Seorang Anak Perempuan menjadi Seorang anak Perempuan yang cantik.

d. Pragmatik merupakan cabang linguistic yang mana mengkaji penggunaan Bahasa yang dikaitkan dengan konteks pemakaiannya.

     Contoh: 

1.     Adikku minta izin buang air kecil. Secara denotatif frasa “buang air kecil” berarti “membuang air dalam jumlah yang kecil”. Namun dari segi pragmatik, makna frasa tersebut memiliki arti sebagai “kencing”

2.     Dengan ini kami selaku perusahaan memutuskan untuk memberhentikan Saudara dari perusahaan ini. Secara denotatif, kata memberhentikan mempunyai arti membuat berhenti suatu hal. Namun secara pragmatik berarti “memecat”.